Cuaca sore ini begitu hangat. Tidak ada hujan yang mengguyur, yang ada hanya angin yang berhembus lalu lalang ke timur dan barat. Di sebuah rumah kos, tepatnya di kamar pojok lantai 2 seorang pria duduk diantara onggokan sampah yang berserakan di dalam kamar tersebut. Berbagai macam sampah ada di kamar tersebut. Mulai dari bungkus mie, bungkus kopi instan, bungkus makanan ringan, kertas-kertas sampai piring-piring dan gelas yang belum dicuci.
Sejak pagi, dari saat pria tersebut bangun tidur, konsentrasinya hanya tertuju pada satu hal. Yaitu komputer. Di depan komputer tersebut dia nampak sangat serius dengan tulisan-tulisan kodenya. Baru jam 10 pagi pria tersebut ingat kalau perutnya belum terisi apa-apa kecuali air putih dan segelas kopi. Perutnyapun menyanyikan lagu kelaparan. Karena tidak tahan dengan suara kelaparan yang muncul dari perut dan mengganggu telinga, akhirnya pria tersebut menggambil 2 bungkus mie instan yang dia beli kemaren sore. Setelah itu dia menuangkan air kedalam hiter menyalakannya dan lalu memasak mie tersebut.
Disela menunggu sang mie matang, pria tersebut kembali pada komputernya dan meneruskan perkerjaanya menulis. Selang beberapa menit mie tersebut telah matang dan pria tersebut mengambil mangkuk dan menungkan bumbu ke dalam mangkok dan kemudian memasukkan mie yang telah matang tersebut ke dalam mangkok. Dia mengaduk mie tersebut dengan konsentrasi tinggi. Dia tidak ingin bumbu dari mie tersebut tidak tersebar rata. Setelah mie tersebut siap makan, pria itu lalu memakan mienya dengan tergesa-gesa karena memang dia sudah tidak tahan dengan suara perut yang semakin lama semakin keras memekakkan telinga.
Hanya dalam 5 menit saja, satu mangkok mie yang berisi 2 porsi telah dia habiskan semua. Dan dia kembali ke komputernya lagi. Jarum pendek jam dinding menunjukkan jam 12. Setan kantuk pun menghantuinya. Matanya serasa berat sekali untuk terbuka. Kasurpun sera menarik-narik dirinya untuk segera tidur. Namun, pria tersebut masih tetap bertahan karena memang apa yang dia kerjakan belum selesai. Tapi dorongan dari setan kantuk dan tarikan dari kasur terlalu kuat untuk dia lawan sendiri dan akhirnya diapun terjatuh diatas kasur dengan mata terpejam karena setan kantuk.
15 menit kemudian pria tersebut terbangun dari tidurnya. Ternyata ada mimpi buruk yang membangunkannya. Akhirnya dia segera mandi dan menyembah kepada Penciptanya. Dia tidak ingin kembali ke kasur lagi karena kali ini setan kantuk telah diusir oleh mimpi buruk yang menggagetkan setan tersebut. Dan kembali pria itu ke kursi dimana sang komputer telah mengunggu untuk dijamah. Kembali konsentrasinya tertuju pada komputer tersebut.
Dan akhirnya pria tersebut tiba di sore ini, sore yang hangat. Dan sore yang penuh sampah. Sore yang penuh dengan bau tidak sedap. Tibalah pria tersebut pada suatu sore yang melelahkan matanya, suatu sore yang tidak biasa. Dan pria tersebut mematikan program yang berisi kode-kode dan mulai mulai mengganti musik dari yang hard menjadi yang lebih soft untuk menemaninya memanen sampah yang tumbuh dimana-mana dalam kamarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar