Pages

Sabtu, 28 Januari 2012

Andai Saja Aku Bukan Bunga


Samar kulihat dia diseberang telaga
Siluet pagi mengaburkan padanganku padanya
Yang terlihat hanya tarian indahnya

Dia kepakkan sayap-sayap lembutnya
terbang melayang mencoba menlintasi telaga
dari jauh aku hanya bisa memandang keindahannya

Dia mendekat, dan semakin dekat
aku tak tahu siapa dia
tak tahu dari mana asalnya
dan tak tahu apa maunya

Dia terbang mengintariku
Sebuah bunga yang agak layu
kadang dia hinggap dan menghisap maduku

detik mendetakkan waktu
haripun silih berganti
kadang dia datang, kadang dia hilang

Ketika dia datang dia membawa maduku bersamanya
dia menghapus sepi dan merajut bahagia

Ketika dia hilang rasa rinduku inginkan kedatangannya
karena dalam hatiku, dia telah menggoreskan bait cinta

Jumat, 27 Januari 2012

Sajak Ratapan Pohon (Aku Benci Mereka)


Rumahku hamparan luas yang terbentang.
Riuh ramai dipenuhi binatang-binatang.
Burung-burung yang terbang melayang.
Beberapa dari mereka telah membuat sarang.
Ular-ular yang menggeliat.
Singgah di batang, dan menunggu makanan.
Dan serangga-serangga banyak hinggap.
Untuk menghindari pemangsa

Rumahku sejuk dan tentram.
Setiap hari kabut selalu turun dari surga Tuhan.
Angin bertiup sedang. Tak lamban, juga tak kencang.
Meski bukan waktunya.
Hujan kadang datang dan memberi kami kesegaran.

Saat musim hujan datang menjelang,
    kami bersorak riang.
Air masuk ke ubin dan selalu menggenang.
Kaki kami berebut menghisapnya.
Burung-burung menggunakan daun kami untuk meneduhkan sarang.
Pada tubuh kami, hewan-hewan besar kadang juga bersadar.

Saat musim hujan berangsur hilang,
    air masih tetap menggenang.
Itu ulah kami.
Kami tidak bisa hidup tanpa air ini.

Sungguh riang dan senang tinggal disini.
Tapi itu dulu, sebelum binatang-binatang asing itu datang.
Aku tak pernah melihat mereka sebelumnya.
Mereka datang dengan wajah-wajah garang.
Membunuh binatang-binatang dengan membabi buta.
Dor..Dor..Dor..
Hentakan suara itu selalu membuat kami terkejut.
Dan kami lebih terkejut lagi.
Karena salah satu teman kami pasti ada yang mati.

Teman-teman binatangku lari.
Mereka takut dan mencari tempat sembunyi.

Itu masih belum seberapa.
Binatang yang sama datang dengan wajah sama garang.
Mereka datang membawa semacam pedang.
Dengan membabi buta mereka mulai menebas.
Sekali tebasan saja kami pasti akan tumbang.
Kami tak bisa lari.
Kami hanya menangis ketakutan menunggu mati.

Satu persatu saudaraku tumbang.
Rumah kami menjadi kering kerontang.
Hanya tinggal aku yang bertahan.

Aku benci mereka semua
Ingin aku membalas mereka yang merenggut nyawa saudara-saudaraku.
    nyawa teman-temanku.
Aku ingin melihat mereka mati perlahan.
Aku ingin melihat mereka menderita seperti penderitaanku.

Dengarlah ratapanku.
Tangis air mataku akan membanjiri kalian.
Kalian akan aku bantai dengan gelombang.

Dengarlah teriakanku.
Suaraku akan menggetarkan bumi ini.
Kalian akan aku rajam sampai mati.

Rabu, 25 Januari 2012

Ikhlas - Sebuah Catatan Gambaran Perasaan


aku merasa hidup ini tidak adil padaku
mereka bahagia aku tidak
mereka enak aku tidak
mereka tersenyum aku tidak
mereka ceria aku tidak

aku merasa hidup ini meletakkan aku diluar ruang bahagia
mereka bercanda tawa aku tidak
mereka besuka-cita aku tidak
mereka banyak teman aku tidak

aku merasa hidup ini memojokkan
aku selalu ada masalah yang aku tak mengerti
selalu ada kata mengapa dan aku tak tahu
selalu bertanya bagaimana dan aku tak sanggup
selalu menentang dan aku tak berani

aku merasa hidup ini selalu membuatku sakit
aku suka tapi mereka tidak
aku ingin tapi mereka tidak
aku mau tapi mereka tidak
aku sedih tapi mereka bahagia

aku merasa hidup ini hampa
tidak ada yang bisa kulakukan
tidak ada sesuatu yang membuahkan
tidak ada hal selain lamunan

aku merasa semua kebahagiaanku semu
arak memabukkanku sesaat
khayalan membahagiakanku sesaat
mimpi mendamaikan aku sesaat

aku merasa masa depan itu hanya mimpi
semua tidak terlihat
semua tidak dapat aku prediksi
semua tidak terduga

aku merasa Tuhan itu hanya dongeng
Dia tidak pernah menolongku
Dia tidak pernah membahagiakanku
Dia tidak pernah tahu apa masalahku
Dia tidak pernah memberi jalan keluar

aku merasa ingin marah
semua orang membuat aku marah
orang tua buat aku marah
saudara membuat aku marah
sahabat mebuat aku marah
kekasih membuat aku marah
teman membuat aku marah
mereka yang tak kukenal membuat aku marah

aku merasa ingin mati
biarkan semua orang menangisiku
biarkan aku bebas dari kesendiriaan
biarkan aku tak selalu tersiksa

aku merasa benci kepada semua orang
karena mereka aku sedih
karena mereka aku kecewa
karena mereka aku sakit
karena mereka aku marah
karena mereka aku ingin mati
karena mereka aku jadi seperti ini

aku merasa aku tak berguna lagi jika aku hidup
diam salah
bicara salah
bertindak salah
melangkah salah

aku merasa ingin mengulang masa lalu
saat kecil saat bersama keluarga
saat bercanda dengan sahabat
saat bersama dengan kekasih
saat indah dengan mimpi-mimpi

aku merasa bimbang
semua yang kulakukan adalah keburukan
semua yang kulakukan adalah nafsu
semua yang kulakukan adalah keegoisan

aku merasa serat-serat bayangan Tuhan
bisikan ayat-ayat yang indah
seruan-seruan nasehat yang merdu

aku merasa ini bukan diriku sebenarnya
aku tidak harus seperti ini
aku tidak harus menyendiri
aku tidak harus lari dari semua ini
aku tidak harus mati

aku merasa perbuatanku sia-sia
semua ini kosong
perbuatanku kosong
impianku kosong
khayalanku kosong

aku merasa keegoisanku menghancurkan hidupku
tak ada yang peduli denganku
tak ada yang memahami aku
tak ada yang tersenyum padaku
semua karena keegoisanku

aku merasa menyesal dengan apa yang aku lakukan
aku ingin mengulang hidup ini
aku ingin mensucikan diri ini
aku ingin menetralkan hari ini

aku merasa tak begini seharusnya aku menjalani hidup
hidup sudah ditentukan
hidup sudah ada yang mengatur
hidup tak sesempit pemikiranku
hidup tak semiskin hatiku

aku merasa Tuhan datang padaku
memberikan aku petunjuk
memberikan aku solusi
memberikan jalan keluar

aku merasa sejuk dalam pelukanMu
hidup ini sangat luas
hidup ini selalu bahagia
hidup ini berbagi kebahagiaan

aku merasa semua itu milikNya
yang ada di bumi tak abadi
semua yang hidup akan mati
semua yang bersanding akan pergi
semua yang bahagia akan sedih
semua yang hilang akan kembali

aku merasa hidup ini sangat adil
mereka tersenyum tapi juga menangis
mereka bahagia tapi juga bersedih
mereka enak tapi juga merasakan pahit
mereka bercanda tapi juga bertengkar

aku merasa hidup ini membawa bahagia yang besar
senang melihat orang senang
bahagia melihat orang bahagia
bahagia bisa membuat orang bahagia

aku merasa hidup selalu menuntun jalanku
setiap masalah kembali kepada Tuhan
setiap pertengkaran kembali kepada Tuhan
setiap tangis kembali kepada Tuhan
setiap tersenyum kembali kepada Tuhan

aku merasa sakit yang nikmat karena semua milik Tuhan
tidak ada yang harus disesali
tidak ada yang harus diulang
tidak perlu mengulang masa lalu

aku merasa hidup ini adalah kolaborasi jutaan warna
sungguh indah warna hutan
sungguh indah warna hewan
sungguh indah warna bunga
sungguh indah warna langit
sungguh indah warna bumi
sungguh berjuta warna yang ada di hati

aku merasa inilah hidupku sebenarnya
aku damai
aku tenang
aku sadar
aku hidup
hidup dalam hidupku

"aku merasa ikhlas dengan semua ini, karena semua adalah milik Tuhan, dan semua akan kembali kepada Tuhan"

Jumat, 20 Januari 2012

Sebuah Ungkapan


Aturan telah luntur oleh jaman
Aturan telah dirombak untuk hal kesenangan
Aturan telah terkubur napsu kebinatangan

Aku ingin menolak
menolak aturan yang telah dirombak
Aku ingin membentak
membentak bajingan yang merusak

Aturan.. Aturan.. Aturan..
Tak ada yang menggubris aturan
semua telah dirombak untuk hal kesenangan

Setiap orang membuat tatanan
seolah dia bisa melawan aturan Tuhan
Setiap orang membual akan kebenaran
seolah dia lebih benar dari Tuhan


manusia semakin terpecah
membelah diri menjadi golongan-golongan
tak mengenal saudara sepersusuan
yang mereka kenal hanyalah golongan


setiap golongan memasang wajah munafik
mereka selalu berpura-pura baik
setiap golongan memasang wajah munafik
padahal mereka ingin menjatuhkan yang lainnya


semua berebut tahta negara
ingin membuat aturan yang sesuai dengan golongannya
mereka tak pernah memikirkan nasib yang lainnya


semua golongan beradu muka
menjelekkan yang tidak sejalan
dan merasa paling benar dengan argumennya


tak ada lagi jembatan yang bisa digunakan
semua telah runtuh dan tak dapat menyatukan
pada akhirnya kita akan berakhir sama
runtuh karena terpecah menjadi golongan-golongan
runtuh karena napsu yang merobak aturan kebenaran

Senin, 16 Januari 2012

Masih Bolehkah Aku Jatuh Cinta


telah banyak hati yang tersakiti oleh keraguanku
mungkin sekedar kata maap takkan cukup untuk menutupnya
menutup goresan luka yang telah melubangi hatinya
telah banyak butiran-butiran air mata yang jatuh
jatuh dan membahasi bumi
mungkin sekedar kata maap tak cukup untuk mengembalikan air mata yang telah jatuh


dan sekarang aku jatuh cinta dengan keraguan yang sama
mungkin juga akan menyakiti hatinya
MASIH BOLEHKAH AKU JATUH CINTA?
CINTAKU yang hanya bisa menyakiti hati manusia
masih bolehkah aku dicintai?
yang mungkin akan aku campakkan cinta itu lagi


tanpa cinta, rasanya ada yang hilang dari dalam diriku
rasanya tak ada semangat yang keluar seperti dulu


aku butuh cinta itu
aku ingin cinta itu


tapi, MASIH BOLEHKAH AKU JATUH CINTA?
setelah apa yang telah aku perbuat kepada kamu, dia, dia, dan dia


aku takut,
aku takut jika harus menyakiti hati lagi
aku tak ingin melihat air mata itu jatuh lagi


aku hanya ingin semua bahagia


cinta cinta cinta
MASIH BOLEHKAH AKU JATUH CINTA?

Minggu, 15 Januari 2012

Takut


takut,
terkadang ada rasa takut yang teramat sangat
rasa takut yang menggerogoti sejengkal demi sejengkal nyali
sejengkal nyali yang ada di hati
rasa takut yang membuat aku terdiam
terdiam dan tak pernah menggerakkan kaki
tubuh ini serasa mati
tak berdaya melawan ketakutan ini


sepi
terkadang ada rasa sepi yang teramat sepi
rasa sepi yang mengikat diri dengan sendiri
butuh teman tapi tak ada yang datang menghampiri
semua terasa sunyi
terdiam tanpa membisikkan kata

Jumat, 13 Januari 2012

Kekayaan


Aku telah melihat pagi yang berhias sinar mentari
Aku telah melihat siang yang berhiasan putihnya awan
Aku telah melihat sore yang berhias sinar jingg
Aku telah melihat malam yang berhias ribuan bintang

Aku telah melihat kekayaan yang berlimpah
Kekayaan dari laut yang mengeluarkan ikan-ikan untuk dimakan
Kekayaan dari tanah yang melahirkan buah-buahan
Kekayaan dari langit yang menurunkan air kesegaran
Kekayaan dari hutan yang berupa jutaan pepohonan
Kekayaan dari dalam bumi yang menyemburkan minyak-minyak mentah
Kekayaan dari dalam bumi yang berkilauan menjadi emas

Tapi aku belum melihat PERDAMAIAN

Masih banyak manusia-manusia yang membunuh saudara demi harta
Masih banyak manusia-manusia bejat yang merampas harta orang sengsara
Mereka tertawa terbahak seolah tak bersalah
Orang-orang matipun mulai memenuhi tempat-tempat sampah

Masih banyak wanita-wanita yang menjual dirinya demi harta
Membuka bajunya sampai melepas kehormatannya untuk menghidupi dirinya
Mempertontonkan pantat dan dadanya untuk mendapatkan pelanggan
Semua dilakukan hanya untuk mencari makan

Masih banyak anak-anak hidup dijalanan
Masih banyak anak-anak menangis kelaparan
Masih banyak anak-anak yang tidak mendapat perhatian
Mereka menangis dipinggir jalan
Menjaring udara dengan sebelah tangan
Berharap mereka bisa bernafas untuk bertahan di tengah badai kehidupan

Aku telah melihat malam yang berhias ribuan bintang
    tapi pagi ini aku lihat darah orang mati mengotori jalanan
Aku telah melihat pagi yang berhias sinar mentari
    tapi siang ini aku melihat anak jalanan mati kepanasan
Aku telah melihat siang yang berhias putihnya awan
    tapi sore ini aku lihat orang gantung diri karena tak tahan dengan kehidupan
Aku telah melihat sore yang berhias sinar jingga
    tapi malam ini aku lihat tubuh wanita telanjang yang diperkosa

Selasa, 10 Januari 2012

Gadis Dibalik Jendela Kaca


Wahai gadis dibalik jendela kaca
Kupandang kau dari gerbang pintu sorga
Dengan dirimu yang memang mempesona
  kau pikat seluruh makhluk di seluruh dunia
  termasuk diriku yang kian tak berdaya

Wahai gadis dibalik jendela kaca
Dirimu selalu bayangi langkahku
Senyummu menebar jutaan pelangi di hatiku
Mimpiku selalu terisi oleh cantikmu

Tapi cinta ini tak tersampaikan
Si gadis pergi jauh meninggalkan
Hingga iapun duduk di atas pelaminan
  bersama seorang yang dipilihnya menjadi pangeran

Hatikupun menjadi beku
Cinta yang ada serasa semu
Meski hati merasa rindu
Aku tak sempat menyatakan kalau "AKU CINTA PADAMU"

Minggu, 08 Januari 2012

Orang - orang


Didunia ada berbagai macam orang-orang.
Orang-orang istana.
Orang-orang kuil.
Orang-orang biasa.

Orang-orang istana begitu mulia mengatur negara.
Orang-orang kuil begitu khusuk menyembah padaNya
Orang-orang biasa begitu antusias mencari harta.

Orang istana bukan orang dari golongan biasa,
mereka adalah orang yang memang dipilih menjadi raja.
Bukan orang biasa yang antusias mencari harta,
tapi orang bijaksana yang bisa mengatur negara.

Tidaklah benar jika orang istana mencari harta,
Tidaklah benar jika mereka menelantarkan rakyat jelata.
Tidaklah benar jika mereka tidak bisa menjadi contoh untuk sesama.

Orang kuil bukan dari golongan orang biasa,
juga bukan golongan dari orang istana.
Mereka tidak butuh harta,
tapi mereka membantu menyeimbangkan dunia.

Tidaklah benar jika orang kuil dipengaruhi perebutan kuasa
Tidaklah benar jika mereka mencari harta
Tidaklah benar jika mereka saling berseteru dengan kuil yang lainnya

Orang biasa adalah orang yang hidup dibawah satu negara
Mereka bertanggung jawab menjadi pengasuh keluarga.

Tidaklah benar jika mereka melakukan aksi mengatur negara.
Mereka harus tahu setiap aturan yang dibuat orang istana.
Jika memang mereka tidak bisa seharusnya mereka tidak bernaung di sana.

Dan pada kenyataannya
Orang istana adalah orang biasa yang mencari harta
Orang istana adalah orang mementingkan kehidupan keluarganya
bukan kehidupan negaranya

Orang kuil adalah orang yang melakukan perebutan kuasa
Orang kuil berusaha mengatur negara dan mereka tidak berdoa untuk keseimbangan dunia.

Orang biasa menjadi korban atas perbuatan mereka
Mereka terlantar dengan peraturan-peraturan yang tidak bijaksana
Mereka terjebak tipu muslihat orang kuil yang ingin mencari masa

Dan perdamaian akan semakin jauh dari pandangan mata
karena setiap orang tidak melakukankan tugas-tugas mereka yang sebenarnya

Sabtu, 07 Januari 2012

Pagi


Pagi telah tiba kembali ke jagad ini..
Sang sunyi penguasa malam tak kuasa menahan diri..
Dia lari terbirit ketika melihat sang mentari..
Sepi yang dari tadi bernyanyi tak sanggup tuk berbunyi..
Suaranya dikalahkan kicau-kicau burung merpati..

Tak ada lagi sepi
Tak ada lagi sunyi
Tak ada lagi tempat sembunyi

Terang datang ketika mentari mulai mengembang

Menebar aroma kehangatan
Mengalahkan bau tak sedap dingin menusuk tulang
Memancarkan sinar kuning keemasan
Membunuh gelap gulita malam

Damai di hati
Damai bersama pagi

Ingin rasanya terlelap setelah pekerjaan ini
Tapi, pagi,
Pagi terlalu indah untuk kutinggal pergi
Pagi terlalu nyaman untuk kutinggal pergi
Pagi terlalu damai dan mengahatkan hati

Pagi
Kau semangat yang memerangi sunyi,

Senin, 02 Januari 2012

Sore Ini di Jalan Candi Blok 2A no 401 malang


Cuaca sore ini begitu hangat. Tidak ada hujan yang mengguyur, yang ada hanya angin yang berhembus lalu lalang ke timur dan barat. Di sebuah rumah kos, tepatnya di kamar pojok lantai 2 seorang pria duduk diantara onggokan sampah yang berserakan di dalam kamar tersebut. Berbagai macam sampah ada di kamar tersebut. Mulai dari bungkus mie, bungkus kopi instan, bungkus makanan ringan, kertas-kertas sampai piring-piring dan gelas yang belum dicuci.

Sejak pagi, dari saat pria tersebut bangun tidur, konsentrasinya hanya tertuju pada satu hal. Yaitu komputer. Di depan komputer tersebut dia nampak sangat serius dengan tulisan-tulisan kodenya. Baru jam 10 pagi pria tersebut ingat kalau perutnya belum terisi apa-apa kecuali air putih dan segelas kopi. Perutnyapun menyanyikan lagu kelaparan. Karena tidak tahan dengan suara kelaparan yang muncul dari perut dan mengganggu telinga, akhirnya pria tersebut menggambil 2 bungkus mie instan yang dia beli kemaren sore. Setelah itu dia menuangkan air kedalam hiter menyalakannya dan lalu memasak mie tersebut.

Disela menunggu sang mie matang, pria tersebut kembali pada komputernya dan meneruskan perkerjaanya menulis. Selang beberapa menit mie tersebut telah matang dan pria tersebut mengambil mangkuk dan menungkan bumbu ke dalam mangkok dan kemudian memasukkan mie yang telah matang tersebut ke dalam mangkok. Dia mengaduk mie tersebut dengan konsentrasi tinggi. Dia tidak ingin bumbu dari mie tersebut tidak tersebar rata. Setelah mie tersebut siap makan, pria itu lalu memakan mienya dengan tergesa-gesa karena memang dia sudah tidak tahan dengan suara perut yang semakin lama semakin keras memekakkan telinga.

Hanya dalam 5 menit saja, satu mangkok mie yang berisi 2 porsi telah dia habiskan semua. Dan dia kembali ke komputernya lagi. Jarum pendek jam dinding menunjukkan jam 12. Setan kantuk pun menghantuinya. Matanya serasa berat sekali untuk terbuka. Kasurpun sera menarik-narik dirinya untuk segera tidur. Namun, pria tersebut masih tetap bertahan karena memang apa yang dia kerjakan belum selesai. Tapi dorongan dari setan kantuk dan tarikan dari kasur terlalu kuat untuk dia lawan sendiri dan akhirnya diapun terjatuh diatas kasur dengan mata terpejam karena setan kantuk.

15 menit kemudian pria tersebut terbangun dari tidurnya. Ternyata ada mimpi buruk yang membangunkannya. Akhirnya dia segera mandi dan menyembah kepada Penciptanya. Dia tidak ingin kembali ke kasur lagi karena kali ini setan kantuk telah diusir oleh mimpi buruk yang menggagetkan setan tersebut. Dan kembali pria itu ke kursi dimana sang komputer telah mengunggu untuk dijamah. Kembali konsentrasinya tertuju pada komputer tersebut.

Dan akhirnya pria tersebut tiba di sore ini, sore yang hangat. Dan sore yang penuh sampah. Sore yang penuh dengan bau tidak sedap. Tibalah pria tersebut pada suatu sore yang melelahkan matanya, suatu sore yang tidak biasa. Dan pria tersebut mematikan program yang berisi kode-kode dan mulai mulai mengganti musik dari yang hard menjadi yang lebih soft untuk menemaninya memanen sampah yang tumbuh dimana-mana dalam kamarnya.

Minggu, 01 Januari 2012

Tanpa Judul


dalam angan aku melayang terbang
menembus alam dalam bayangan
berlari mencari serpihan jiwa yang hilang
menelusuri jalan penderitaan
demi tujuan yang kini mulai tenggelam

telah lupa dengan segala janji
telah mati ditelan kejamnya hidup ini
tapi diri harus terus berlari
jiwa tidak boleh berkedip menatap mimpi

tak ada langkah yang tak terhenti
tak ada jiwa yang tak mati
tak ada raga yang tak tersakiti

tapi
aku harus tetap berlari

keringat darah yang mengalir adalah tanda
sobekan-sobekan luka adalah awalnya
sakit yang mencabik harus tetap dirasa

keluhan tak lagi menjadi guna
hanya ada semangat yang membakar jiwa