Pages

Minggu, 12 Februari 2012

Sebuah Cerita Singkat

Diawalai oleh sebuah perdamaian yang melahirkan anak-anak tak berdosa. Anak-anak yang tak berdosa mulai mengenal yang namanya dunia. Dimana sumber kenikmatan itu berada. Mereka saling berebut untuknya. Keserakahan, kegeoisan, ketamakan menguasai diri mereka. Kedamaianpun sedikit demi sedikit mulai sirna oleh kegelapan yang mencekam. Saat semua tak terkendali maka turunlah wujud dari kesadaran yang menjelma. Wujud kesadaran mengasut orang-orang yang punya hati untuk mengembalikan keadaan kembali ke dalam ruang kedamaian. Perundingan dilakukan dan tak menghasilkan. Perangpun akhirnya tidak dapat dihindarkan. Hari pertama kubu kesadaran mengalami banyak kehilangan kesatrianya. Akan tetapi dengan semangat kesadaran mereka mulai bangkit dari kekalah itu. Kesatria-kestria gagah berani membantai sedikit demi sedikit wujud dari kegelapan. Kemenangan demi kemenangan di area pertempuran sedikit demi sedikit mengalir hingga akhirnya kesadaran membantai habis wujud kegelapan. Kubu kesadaran merasa di atas angin atas kemenangannya di medan pertempuran. Mereka membangun kembali kedamaian yang sempat dikuasai kegelapan. Tapi mereka melahirkan anak-anak yang sombong. Anak-anak mereka tidak mengenal yang namanya derita. Anak-anak mereka adalah anak-anak yang manja. Mereka suka berfoya-foya. Minuman keras mengalir dan menenggelamkan kesadaran mereka. Kesadaran yang hilang membuat akal tak berdaya. Kesombongan mereka menjadi penghasut perang diantara mereka sendiri. Ayah membunuh anak, anak membunuh ayah. Itu hal biasa. Wujud kesadaran merasakan inilah akhir dari kehidupan. Dia mengisyaratkan kepada orang-orang yang masih punya hati untuk mengasingkan diri. Akhirnya, ditengah kemelut rakyat yang saling membunuh itu, orang-orang yang punya hati mulai mengasingkan diri mereka. Beberapa dari mereka mati saat pengasingan dan beberapa ada yang diangkat menuju sorga. Ketika orang terkhir telah diangkat menuju sorga, wujud bencana menjelma sebagai api yang muncul dari perut bumi. Bumi digoncang dan jagad raya diratakan oleh api yang membakar hangus semuanya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar