Pages

Rabu, 14 Desember 2011

Bumiku

Bumiku menangis
merintih. . .
Melalui ratapan orang-orang kelaparan.
Menjerit. . .
Lewat teriakan-teriakan penolakan.
Mengerang. . .
Melalui gemuruh bencana alam.

Bumiku kesakitan.
Pembantaian dimana-mana.
Pemberkosaan meraja lela.
Penjarahan tak pernah reda.
Moralpun mulai sirna.

Bumiku murka.
Memutahkan lahar panasnya.
Menyibakkan belaian maut lautnya.
Meneteskan butiran-tiran air mata yang menenggelamkan berjuta jiwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar